penjual mainan

suatu hari aku melihat seorang yang amat tua, sanagt terlihat sekali dari penampilannya, banyaknya keriput, rambutnya yang mulai banyak uban, matanya yang merah seakan dia sulit untuk tidur. mainan yang dijualnya adalah mainan tradisional yang mungkin sudah jarang dan sudah kurang diminati oleh masyaratkat. sedah jelas berkurangnya minat masyarakat pada mainan tradisional adalah karena digeser oleh mainan-mainan modern yang yang biasanya dihiasi cat-cat warna, lampu2 kelap-kelip dan tampilan fisik lainnya yang terkesan modern.

mainan yang dijualnya adalah perahu mainan yang bisa berbunyi "tock-tock-tock-tock" juga bisa berjalan diatas air. perahu itu terbuat dari lembaran-lembaran logam yang dipotong yang dirangkai sedemikian rupu, lalu untuk penggeraknya sendiri menggunakan bahan bakar minyak gas atau minyak tanah.
bila kita beruntung, mungkin kita bisa melihat orang-orang yang menjual mainan itu di pasar malam atau saat ada bazar malam.

mungkin harga untuk sebuah kapal seperti itu adalah 3 rb, bagi beberapa orang yang akan membelikan anaknya mainan itu mungkin akan berfikir dulu sebelum membeli mainan itu, selain harganya yang menurut konsumen mahal dan juga berpotensi menjadi sampah saat sampai dirumah.
pernahkah kita berfikir bagaimana jika menjadi pedagang mainan ter sebut ? bagaimana saat pedagang itu menangani pembeli yang membeli namun masih saja menawar harganya. uang 3  rb apa artinya bagi kita ? bukakah kita sudah terbiasa membuang-buang uang untuk membeli seseatu yang tidak begitu berguna seperti pulsa yang hanya digunakan untuk pacaran, atau bensin yang digunakan boros hanya untuk berkeliling tidak jelas ?
apa salahnya kita membantu orang kecil yang berusaha ? bukankah lebih baik melihat orang seperti itu daripada pengemis yang hanya bisa meminta-minta ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Denah Unesa Ketintang

Lambang atau logo SMA Negeri 1 Sidayu

Gerobak Sampah ( contoh cerpen b.indonesia << tugas sekolah minimal 700 kata )