jalah petua (gerak jalan)
Untuk pertamakalinya, aku disuruh ikut mewakili sekolahku untuk acara lomba gerak jalan se kecamatandalam rangka 17 agustus. Sehingga itu menyita banyak waktuku selama 2 minggu mengingat aku disuruh berlatih gerak jalan yang baik dan benar. Walau begitu aku masih berusaha tetap bekerja(sok tegar), lagian latihannya bukan usai sekolah, namun pada saat jam pelajaran berlangsung, sehingga aku dapat kesempatan untuk tidak mengikuti pelajaran dan tidak mendapatkan tugas haha.
Jumlah murid di sekolahku sangatlah sedikit, sehingga sekolah kami hanya mengirimkan 1 group yang terdiri dari 23 anak yang berasal dari berbagai kelas(kecuali kelas 1 dan 2). Awalnya saat latihan barisan kami di urutkan berdasarkan tinggi badan kami sehingga aku mendapatkan posisi nomer 2 dari belakang dan berada di tengah barisan(3 banjar), saat latihan gerakan kami semua amburadul, tidak karuan, tidak layak dilihat namun setelah 4 hari gerakan kami perlahan mulai bagus. Namun ada 1 anak yang gerakannya masih belum bagus juga, yaitu aku(glodak), sehingga aku sering ditertawakan teman-teman dan bahkan pelatih kami yaitu guru olah raga kami. Pada hari ke 6 gerakanku masih saja belum bagus sampai-sampai guru kami akan mengeluarkan aku dari group jika lusa gerakan ku masih saja begitu. Dan sampai lusapun gerakanku masih jelek sehingga guruku mengeluarkanku, sehingga aku kembali mengikuti pelajaran yang membosankan di kelas. Dari dalam kelas aku bias mendengar suara anak latihan sambil meniup peluit sehingga membuat aku melamun dan tak memperhatikan guruku yang sedang menulis.
Malam harinya aku bertekad latihan sendiri di rumah dan esoknya aku akan mengajukan diri ke guru untuk mengikuti gerak jalan yang akan diadakan 6 hari lagi. Sambil melihat cermin lemari aku melihat diriku sedang menghentakkan kaki dan melakukan hal yang sama seperti gerakan teman-temanku yang katanya bagus. Esok harinya aku menemui guru olah ragaku(kedengarannya nekad) dan menunjukkan hasi latihanku semalam, namun dia tetap tidak mengijinkanku karena dia sudah menemukan penganti yang lebih baik sehingga aku kecewa dengan diriku sendiri “kenapa tidak dari dulu gerakanku bagus ?” sampai-sampai aku memukul pohon dengan tanganku(lebay) sebenarnya gak memukul tapi hanya marah-marah sama pohonnya(lebih lebay).
Dan saat hari H, ceritanya tidak seperti yang di televesi(biasanya kalau di TV, ada salahsatu yang cidera/berhalangan sehingga aku bias menggantikannya). Aku hanya bias melihat dari pinggir jalan teman-temanku jalan dengan seirama menempuh jalan. Dan aku baru sadar kalau jauh jalan yang harus ditempuh adalah 7 kilometer(kasihan).
Komentar
Posting Komentar