jalah petua (nilai 100)
sungguh kejadian yg mengherankan, kalau bisa kejadian ini masuk koran dan membuat geger seluruh warga sekampungku dan kalau bisa juga aku masuk tv. gak tau kenapa tapi nilai tugas harian IPA ku hari ini dapat 100, padahal jarang sekali aku dapet nilai segitu, boro2 dapet segitu ! ngerjakan tugas aja aku jarang banget. ku sempatkan diri untuk bertanya pada guruku kenapa aku mendapat nilai segitu,, dia bilang "kenapa ? kamu heran ya ?" akupun diam, daripada nilaiku malah dikurangi. dia salah satu guru dari 5 guru di sekolahku. orang2 memanggilnya pak Sarjono. sebenarnya itu diambil dari nama jabatannya(sarjana) dan nama aslinya masih misterius bagi murid2 seperti aku.
aku pulang dan bergegas ke sungai, tapi di tengah perjalanan saat aku pulang aku terjatuh karena menyandung batu(ini kejadian formal yg sering dialami orang2), dengkul ku berdarah, isi tas ku berhamburan karena ada bagian yang sobek. aku bergegas memungut semua barang2ku termasuk kertas ulanganku yang tadi, kurangkul semua barangku. dijalan aku jalan pincang dan lukaku mulai mengeluarkan darah, namun ku biarkan saja karena aku tau kalau diobati malah akan lama kering. masa bodoh mau infeksi atau tidak karena aku sudah biasa. dijalan orang2 melihat kearahku dan mungkin yg ada difikiran mereka adalah "pasti habis jatuh"(gak usah ditebak juga keliatan -_-)
sampai di rumah, aku juga harus melaksanakan kewajubanku yaitu shalat, aku ambil air wudlu dan kubersihkan lukaku lalu kulilit dengan kain yg sudah ku bersihkan dan sobek sehingga ukurannya pas untuk lukaku. aku shalat dengan hanya satu lutut yg menyentuh tempat shalat. usai shalat dan berdo'a aku melihat bapakku yang sedang menata-tata barangku tadi yg terjatuh dan berserakan, diselah2 itu bapakku melihat tugas hariaanku tadi dan dengan sepengetahuanku bapakku merobeknya dan melanjutkan menata barang2ku.
usai kejadian tadi bapakku pergi begitu saja, dan aku memungut sobekan kertas tadi. kulihat dan ternyata bapakku hanya merobek bagian nilainya saja
aku pulang dan bergegas ke sungai, tapi di tengah perjalanan saat aku pulang aku terjatuh karena menyandung batu(ini kejadian formal yg sering dialami orang2), dengkul ku berdarah, isi tas ku berhamburan karena ada bagian yang sobek. aku bergegas memungut semua barang2ku termasuk kertas ulanganku yang tadi, kurangkul semua barangku. dijalan aku jalan pincang dan lukaku mulai mengeluarkan darah, namun ku biarkan saja karena aku tau kalau diobati malah akan lama kering. masa bodoh mau infeksi atau tidak karena aku sudah biasa. dijalan orang2 melihat kearahku dan mungkin yg ada difikiran mereka adalah "pasti habis jatuh"(gak usah ditebak juga keliatan -_-)
sampai di rumah, aku juga harus melaksanakan kewajubanku yaitu shalat, aku ambil air wudlu dan kubersihkan lukaku lalu kulilit dengan kain yg sudah ku bersihkan dan sobek sehingga ukurannya pas untuk lukaku. aku shalat dengan hanya satu lutut yg menyentuh tempat shalat. usai shalat dan berdo'a aku melihat bapakku yang sedang menata-tata barangku tadi yg terjatuh dan berserakan, diselah2 itu bapakku melihat tugas hariaanku tadi dan dengan sepengetahuanku bapakku merobeknya dan melanjutkan menata barang2ku.
usai kejadian tadi bapakku pergi begitu saja, dan aku memungut sobekan kertas tadi. kulihat dan ternyata bapakku hanya merobek bagian nilainya saja
Komentar
Posting Komentar