jalah petua(penggaris 5 cm)

walau tubuhku kecil namun aku cukup kuat untuk melakukan aktivitas orang dewasa seperti bekerja, berjualan, atau mengangkat barang bawaan berat. semua itu memnjadikanku bangga akan diriku sendiri karena teman-temanku tidak ada yang beraktivitas sekeras dan seperti dia. walau aku tidak pernah menyampaikan di depan kelas atau ke teman-teman tentang pekerjaanku tapi aku selalu membanggakan otot-otot kecil ku yang sudah mampu membiayai kehidupanku sendiri.

di kelas aku juga selalu berusaha agar orang lain terbantu seperti membawakan buku-buku milik guru, merapikan tempat duduk sebelum jam masuk dimulai, membersikan papan yang tinggi menggunakan sapu karena aku tak cukup tinggi jika menggunakan penghapus papan yang biasa. aku juga membiasakan diriku dihujani oleh debu kapur saat aku menghapus papan tulis. namun aku sangat ingin seseorang menghargai perbuatanku, apakah semua orang sekarang merasa dirinya pantas untuk dibantu sehingga merasa tidak perlu berterima kasih atau hanya sekedar membalas dengan semyuman.

terakhir aku mengerti sesuatu saat aku mengangkat satu tong sampah yang penuh sampah menuju tepat pembakaran sampah yang ada dibelakang gedung sekolahan. aku melihat tukang kebun sekolahanku ini sedang melihat-lihat sampah seolah dia sedang melihat-lihat di swalayan untuk membeli sesuatu. aku berhenti dan melihat dari kejauhan, ternyata dia memang sedang memilah barang yang sekiranya masih berguna seperti penghapus, pensil, boldpoint, tipe x, penggaris, silet dan alat-alat perlengkapan sekolah lainnya. memang alat-alat tersebut biasanya sering tersapu bersama sampah-sampah yang berserakan dalam kelas.
aku mulai mendekatinya dan bertanya
"apakah saya boleh melakukan hal yang seperti anda lakukan ?" dia berbalik bertanya
"mengapa adik ingin melakukan hal seperti ini ? bukankah orang tua adik bisa membelikannya dengan mudah ?" aku tersenyum dan berkata
"andai hal yang anda ketakan memang benar adanya" pak tua itu berhenti merespon dan dia tahu jika kondisinya dengan kondisiku saat ini hampir sama. aku juga tahu bahwa dia punya anak yang mana adik kelas ku sendiri.
aku hanya menaruh isi tong sampah yang ku bawa tadi di tempat pembakaran dan aku meninggalkan tukang kebun itu sendiri.

sejak itu aku tahu bahwa yang terlihat tak selalu seperti yang terlihat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Denah Unesa Ketintang

Lambang atau logo SMA Negeri 1 Sidayu

contoh poster buatan saya