jalah petua (malas ?)
tugas dari guru hari ini sangatlah banyak bagiku, tugas agama, MTK, dan b.indo,, dan aku tak punya sedikitpun niatan untuk menyelesaikannya. mungkin saja jika bapakku tahu akan hal tersebut mungkin aku akan disuruh pulang dan berhenti bekerja hanya untuk mengerjakan tugas dari guru. itu adalah kemungkinan yang paling bisa terjedi menginget ayahku lebih mementingkan masa depanku daripada keadaannya sekarang, bukankah semua orang tua itu seperti itu ?
tapi tentu saja sebagai anak yang berbakti haruslah aku membantu pekerjaan bapakku, tak peduli dengan tugasku karena aku sekolah juga kerena biaya dari bapakku. sehingga aku bingung jika bapakku menyuruhku mengerjakan tugas namun disisi lain aku tidak berbakti dengan membantu pekerjaannya.
aku lupa umurku sendiri saat ini, aku tidak mau mengingat kapan aku ulang tahun karena aku juga akan mengingat juga hari dan tanggal kepergian ibuku. walau setiap aku berada pada waktu itu, pada hari itu juga aku selalu mengunjungi tempat peristirahatan ibuku. saat itu jugaaku hanya bisa membasahi tempat itu dengan air mataku dan berharap bisa memegangnya untuk sekali saja agar aku bisa tau bagaimana kehangatan seorang ibu yang pernah sangat mencintaiku.
azan adalah suara yang mengingatkanku untuk bersujud kepadaNya. walau kadang aku terlalu sibuk dengan duniaku sehingga aku tidak menyadari bahwa saat itu sedang ada adzan. bapakku sering mematikan radionya agar tidak mengganggu frekwensi yang dikeluarkan oleh adzan, dan entah apa yang kubicarakan tadi itu apa.
masih dalam urusan yang sama yaitu dengan tugas yang menggunung dari sekolah. untuk apa tugas ? untuk membebaniku ? dari pada menjadi beban, lebih baik ku hiraukan saja. seperti luka yang dibiarkan begitu saja, dan perlahan pasti akan sembuh walau meninggalkan bekas.
tapi tentu saja sebagai anak yang berbakti haruslah aku membantu pekerjaan bapakku, tak peduli dengan tugasku karena aku sekolah juga kerena biaya dari bapakku. sehingga aku bingung jika bapakku menyuruhku mengerjakan tugas namun disisi lain aku tidak berbakti dengan membantu pekerjaannya.
aku lupa umurku sendiri saat ini, aku tidak mau mengingat kapan aku ulang tahun karena aku juga akan mengingat juga hari dan tanggal kepergian ibuku. walau setiap aku berada pada waktu itu, pada hari itu juga aku selalu mengunjungi tempat peristirahatan ibuku. saat itu jugaaku hanya bisa membasahi tempat itu dengan air mataku dan berharap bisa memegangnya untuk sekali saja agar aku bisa tau bagaimana kehangatan seorang ibu yang pernah sangat mencintaiku.
azan adalah suara yang mengingatkanku untuk bersujud kepadaNya. walau kadang aku terlalu sibuk dengan duniaku sehingga aku tidak menyadari bahwa saat itu sedang ada adzan. bapakku sering mematikan radionya agar tidak mengganggu frekwensi yang dikeluarkan oleh adzan, dan entah apa yang kubicarakan tadi itu apa.
masih dalam urusan yang sama yaitu dengan tugas yang menggunung dari sekolah. untuk apa tugas ? untuk membebaniku ? dari pada menjadi beban, lebih baik ku hiraukan saja. seperti luka yang dibiarkan begitu saja, dan perlahan pasti akan sembuh walau meninggalkan bekas.
Komentar
Posting Komentar