18/04/2017
dijauhi rasanya tidak enak, apalagi dijauhi oleh orang yang kau sukai.
alasan dia menjauhimu sederhana.
dia tidak ingin kau terjerumus kedalam dosa
begitu pula dia
aku tahu dia ingin menjadi wanita yang baik,
padahal dulu kita dekat seperti biasa dan tidak apa-apa bagimu
entah sejak kapan aku menyukaimu
sejak aku membelikan es krim, saat engkau beranjak pulang ?
saat itu aku menjanjikanmu traktir es krim setelah aku menjemputmu dari royal .
hahaha aku tak yakin kamu ingat saat itu.
aku bahkan tidak sampai melihatmu menghabiskan es krim itu
aku hanya bisa mengantarmu sampai depan royal, mencari bus pulang
entah sejak kapan aku menyukaimu
mungkin sejak aku pernah mengantarmu pulang
3 atau 4 kali, mungkin?
aku suka saat kamu memaksaku untuk mengantarmu pulang
saat hujan
saat ojek online enggan mengantarkan pelanggannya karena tidak membawa jas hujan
saat aku punya jas hujan lebar
1 jas hujan untuk ber-2
romantis bukan ?
seperti yang kebanyakan novel cinta tuliskan
agar suasana hangat tercipta diantara lembaran kertas novel itu
aku rindu mengantarmu pulang
gang 4 atau gang 3 ?
entah aku lupa dimana asramamu berada
kadang kamu mengeluh karena aku masih lupa jalan menuju asrama mu
gank kecil dengan jalan berpaving yang menanjak
asrama kecil dengan 1 pintu di depannya
warna hijau atau warna kuning ? entahlah
walau sering mengantarmu aku tidak begitu ingat warna tembok asramamu
terlalu menyedihkan bagiku
ketika tahu kamu tidak memliki perasaan yang sama
naif
sampai saat ini aku suka saat kamu menyandarkan dahimu dipunggungku
entah apa yang kamu pikirkan
aku tidak terlalu memikirkannya saat itu
pikiranku terlalu fokus kepada jalanan yang basah dan licin
helm dan kacamataku buram karena air hujan dan uap air dingin
wajahku basah oleh dingin air hujan malam itu
aku baru sempat berfikir jika kita terhenti dilampu merah
hangat dahimu, rasanya aku pernah berkhayal kamu akan memelukku dari belakang
khayalan yang takkan pernah terjadi
aku cukup mengenalmu
cukup mengenalmu hingga yakin kamu takkan melakukan itu
naif
entah sejak kapan aku menyukaimu
apa saat pertama kalinya aku mengajakmu ke bisokop berdua ?
saat itu juga pertama kalinya bagiku ke bioskop
aku memang sering mengatakan padamu aku tidak pernah ke bioskop
setidaknya sekali saja aku ingin tahu
saat itu aku juga tidak tahu cara beli tiket
hanya bisa melihatmu yang sudah terbiasa membeli tiket
bulan terbelah
film pertama aku lihat bersamamu
aku tidak begitu menyukai film itu
tapi aku juga tahu kamu tidak suka film barat action
duduk di bangku bawah tepat 1 tingkat setelah pintu masuk
lirih mengantuk aku meilihat film membosakan bagiku itu
tapi entah kenapa aku tidak bosan duduk di sampingmu
sedikit banyak mungkin aku melihat kearahmu
memastikan ekspresimu tidak kecewa atau sejenisnya
mungkin kamu tidak tahu saat itu
aku tidak suka hawa dingin gedung itu
udara kering menusuk hidungku
bau roti-rotian yang juga membuatku pusing
mataku kering karena hawa yang juga dingin
dan juga benci keramaian
aku hanya ingin duduk disampingmu
kadang juga bercakap-cakap tentang film itu
aku hanya bisa bersedekap menyilangkan tanganku
tanda aku kedinginan
dan aku sungkan meletakkan tanganku di bahu kursi itu
hanya memastikan tidak ada kontak tangan saat itu
tapi
aku tidak menyesal
setidaknya aku bisa duduk bersamamu
aku yakin begitu cara jatuh cinta yang sederhana
sesederhana kamu menyeret tanganku saat itu
ingat ?
anggap saja iya
aku terkejut saat itu,
pertama kalinya kamu menyeret tanganku
ya mungkin hanya sekali itu saja
saat kita pergi ke JX Internasional
saat big bad wolf ? ingat
kita hanya membawa satu kerangjang,
saat aku melihat-lihat buku-buku luar negeri yang aku sendiri kebingungan dengan bahasanya
tiba-tiba kamu menyeret tanganku, dengan senyum tipis di wajahmu, iya aku ingat betul
mengajak melihat-lihat rak buku yang kamu sukai
aku tidak yakin kamu sengaja,
mungkin juga saat itu kamu mencoba meraih jaketku, bukan tanganku
kita membeli beberapa judul buku, kebanyakan judul islami
kebetulan kita juga membeli buku dengan judul yang sama
buku dengan kurang lebih 500 halaman
kuingat betul kamu sedikit kecewa dengan kertas yang digunakan buku itu
namun aku hanya bisa mengelah dengan mengatakan "harga segitu mau dapat yang bagaimana ?"
iya
iya kita pulang bersama
aku cukup lelah waktu itu
cukup lelah hingga aku sampai ketiduran sebelum mengantarmu pulang
kepalaku pusing, namun kamu mengeluh meminta mengantarmu pulang
dengan secuil obat
setidaknya saat itu aku bisa sampai ke humas lagi dengan selamat
setengah sadar,
entah sejak kapan aku menyukaimu
mungkin juga sejak kita pergi ke Batu
saat itu aku memintamu menjadi fotograferku,
mungkin kamu mau karena aku sering juga menfotokanmu
kerudung biru tosca, baju hitam lengan panjang, dan rok biru yang sering kau pakai sehari-hari
aku memang selalu menyukai pakaianmu yang sederhana itu
kamu juga membawa kacamatamu
apa karena aku pernah bilang kamu tambah cantik kalau pakai kaca mata ? hehehe
maaf aku terbawa suasana saat itu
aku terlalu senang kita hanya berjalan-jalan berdua
berfoto-foto berdua, bersenang-senang berdua,
sampai kita meninggalkan rombongan yang lain
banyak melihat senyummu dari balik lensa kameraku
aku terlalu senang mungkin saat itu, sampai mengira kamu menyukaiku
aku juga kaget saat kamu mau berfoto bersanding di bahuku,
apakah aku salah kalau menganggap kamu menyukaiku,
aku tidak begitu paham tetang wanita, apakah masih berlaku
"hanya karena aku baik padamu, bukan berarti aku menyukaimu ?"
maaf
jika saat itu aku membelikan es krim yang kadaluarsa
es krim rasanya vanila yang asam sekali
ingin waktu itu sekali lagi ku beli es krim lagi, sebagai tanda minta maafku
tapi ah sudahlah
sebenarnya
maaf
kalau aku juga kelewatan
apa kamu tahu betapa percaya diri aku mencoba melindungimu dari air dengan jaketku
kalau tau kamu tidak menyukaiku mungkin aku tak kan melakukan itu
jahat
iya aku jahat, tidak adil dan sebagainya
hahaha bercanda
aku yakin semua laki-laki kalau dalam kondisi yang sama juga akan melakukan itu
apakah kamu masih ingat saat kita duduk-duduk untuk mengeringkan pakaian saat itu
duduk diatas candi buatan dilantai 3, dibawa gazebo yang kebetualan kosong
kita duduk-duduk berdua, sepintas ku berkhayal ingin lebih dekat denganmu.
yang jelas itu kurang ajar hahaha
aku basah kuyup saat itu, cukup lama bagiku untuk mengeringkan pakaianku
bahkan sampai kita pulang
aku bersyukur kamu tidak terlalu basah kuyup, aku pasti merasa bertanggung jawab mengajakmu ke wahana itu waktu itu. aku bersyukur saat itu aku diposisi yang paling banyak terkena air.
dan kebetulan aku lebih tinggi hehehe.
yang kupikirkan adalah mencoba semua wahana yang ada bersama, hanya itu
walau pada akhirnya kita melewatkan simulasi gempa dan 1 wahana yang entah itu apa
sampai kita pulang, kita memang tidak banyak bicara.
kamu bahkan minta mas Toni untuk diantar ke Bungur. sedikit kecewa tapi mungkin kamu kasihan melihat aku kecapean hahaha (mungkin). jadi ya sudahlah.
jadi
terimakasih Lin
Tulisan Jelek
aku pernah bilang mungkin kamu hanya pelarian bagiku
mungkin iya
mungkin juga iya
saat itu aku memiliki pacar, dia juga baik, manis, dan lucu
hei hei hei aku yakin semua orang menganggap pasangannya begitu
yang jelas
iya
aku keterlaluan
mungkin menggunakanmu sebagai pelarian
pacarku sudah berbeda saat itu,
situasinya rumit
cukup panjang untuk diceritakan
intinya aku orang yang sangat buruk
hingga akupun diputus pacarku
dia bilang "aku kasihan sama kakak"
aku adalah orang yang ingin dikasihani oleh pacarku, makannya putus
aneh ?
iya !
aku bingung
hidupku berantakan begitu saja
hubungan yang ku pertahankan 2 tahun
memiliki ending yang sangat luarbiasa
diluar dugaan
aku pikir kami akan berakhir dengan pertengkaran
ternyata hanya ada aku yang berakhir dengan kebingungan
dia sama sekali tidak ragu
aku berubah ?
tidak,
waktu lah yang berubah
waktu mengatakan agar kami berdua tidak seirama lagi
hahahaha
kami
yang hanya pernah bertemu 1 kali
berakhir dengan kebingunan
"salahku apa ya ?" gumamku dalam hati
disaat bersamaan kamu
alasan dia menjauhimu sederhana.
dia tidak ingin kau terjerumus kedalam dosa
begitu pula dia
aku tahu dia ingin menjadi wanita yang baik,
padahal dulu kita dekat seperti biasa dan tidak apa-apa bagimu
entah sejak kapan aku menyukaimu
sejak aku membelikan es krim, saat engkau beranjak pulang ?
saat itu aku menjanjikanmu traktir es krim setelah aku menjemputmu dari royal .
hahaha aku tak yakin kamu ingat saat itu.
aku bahkan tidak sampai melihatmu menghabiskan es krim itu
aku hanya bisa mengantarmu sampai depan royal, mencari bus pulang
entah sejak kapan aku menyukaimu
mungkin sejak aku pernah mengantarmu pulang
3 atau 4 kali, mungkin?
aku suka saat kamu memaksaku untuk mengantarmu pulang
saat hujan
saat ojek online enggan mengantarkan pelanggannya karena tidak membawa jas hujan
saat aku punya jas hujan lebar
1 jas hujan untuk ber-2
romantis bukan ?
seperti yang kebanyakan novel cinta tuliskan
agar suasana hangat tercipta diantara lembaran kertas novel itu
aku rindu mengantarmu pulang
gang 4 atau gang 3 ?
entah aku lupa dimana asramamu berada
kadang kamu mengeluh karena aku masih lupa jalan menuju asrama mu
gank kecil dengan jalan berpaving yang menanjak
asrama kecil dengan 1 pintu di depannya
warna hijau atau warna kuning ? entahlah
walau sering mengantarmu aku tidak begitu ingat warna tembok asramamu
terlalu menyedihkan bagiku
ketika tahu kamu tidak memliki perasaan yang sama
naif
sampai saat ini aku suka saat kamu menyandarkan dahimu dipunggungku
entah apa yang kamu pikirkan
aku tidak terlalu memikirkannya saat itu
pikiranku terlalu fokus kepada jalanan yang basah dan licin
helm dan kacamataku buram karena air hujan dan uap air dingin
wajahku basah oleh dingin air hujan malam itu
aku baru sempat berfikir jika kita terhenti dilampu merah
hangat dahimu, rasanya aku pernah berkhayal kamu akan memelukku dari belakang
khayalan yang takkan pernah terjadi
aku cukup mengenalmu
cukup mengenalmu hingga yakin kamu takkan melakukan itu
naif
entah sejak kapan aku menyukaimu
apa saat pertama kalinya aku mengajakmu ke bisokop berdua ?
saat itu juga pertama kalinya bagiku ke bioskop
aku memang sering mengatakan padamu aku tidak pernah ke bioskop
setidaknya sekali saja aku ingin tahu
saat itu aku juga tidak tahu cara beli tiket
hanya bisa melihatmu yang sudah terbiasa membeli tiket
bulan terbelah
film pertama aku lihat bersamamu
aku tidak begitu menyukai film itu
tapi aku juga tahu kamu tidak suka film barat action
duduk di bangku bawah tepat 1 tingkat setelah pintu masuk
lirih mengantuk aku meilihat film membosakan bagiku itu
tapi entah kenapa aku tidak bosan duduk di sampingmu
sedikit banyak mungkin aku melihat kearahmu
memastikan ekspresimu tidak kecewa atau sejenisnya
mungkin kamu tidak tahu saat itu
aku tidak suka hawa dingin gedung itu
udara kering menusuk hidungku
bau roti-rotian yang juga membuatku pusing
mataku kering karena hawa yang juga dingin
dan juga benci keramaian
aku hanya ingin duduk disampingmu
kadang juga bercakap-cakap tentang film itu
aku hanya bisa bersedekap menyilangkan tanganku
tanda aku kedinginan
dan aku sungkan meletakkan tanganku di bahu kursi itu
hanya memastikan tidak ada kontak tangan saat itu
tapi
aku tidak menyesal
setidaknya aku bisa duduk bersamamu
aku yakin begitu cara jatuh cinta yang sederhana
sesederhana kamu menyeret tanganku saat itu
ingat ?
anggap saja iya
aku terkejut saat itu,
pertama kalinya kamu menyeret tanganku
ya mungkin hanya sekali itu saja
saat kita pergi ke JX Internasional
saat big bad wolf ? ingat
kita hanya membawa satu kerangjang,
saat aku melihat-lihat buku-buku luar negeri yang aku sendiri kebingungan dengan bahasanya
tiba-tiba kamu menyeret tanganku, dengan senyum tipis di wajahmu, iya aku ingat betul
mengajak melihat-lihat rak buku yang kamu sukai
aku tidak yakin kamu sengaja,
mungkin juga saat itu kamu mencoba meraih jaketku, bukan tanganku
kita membeli beberapa judul buku, kebanyakan judul islami
kebetulan kita juga membeli buku dengan judul yang sama
buku dengan kurang lebih 500 halaman
kuingat betul kamu sedikit kecewa dengan kertas yang digunakan buku itu
namun aku hanya bisa mengelah dengan mengatakan "harga segitu mau dapat yang bagaimana ?"
iya
iya kita pulang bersama
aku cukup lelah waktu itu
cukup lelah hingga aku sampai ketiduran sebelum mengantarmu pulang
kepalaku pusing, namun kamu mengeluh meminta mengantarmu pulang
dengan secuil obat
setidaknya saat itu aku bisa sampai ke humas lagi dengan selamat
setengah sadar,
entah sejak kapan aku menyukaimu
mungkin juga sejak kita pergi ke Batu
saat itu aku memintamu menjadi fotograferku,
mungkin kamu mau karena aku sering juga menfotokanmu
kerudung biru tosca, baju hitam lengan panjang, dan rok biru yang sering kau pakai sehari-hari
aku memang selalu menyukai pakaianmu yang sederhana itu
kamu juga membawa kacamatamu
apa karena aku pernah bilang kamu tambah cantik kalau pakai kaca mata ? hehehe
maaf aku terbawa suasana saat itu
aku terlalu senang kita hanya berjalan-jalan berdua
berfoto-foto berdua, bersenang-senang berdua,
sampai kita meninggalkan rombongan yang lain
banyak melihat senyummu dari balik lensa kameraku
aku terlalu senang mungkin saat itu, sampai mengira kamu menyukaiku
aku juga kaget saat kamu mau berfoto bersanding di bahuku,
apakah aku salah kalau menganggap kamu menyukaiku,
aku tidak begitu paham tetang wanita, apakah masih berlaku
"hanya karena aku baik padamu, bukan berarti aku menyukaimu ?"
maaf
jika saat itu aku membelikan es krim yang kadaluarsa
es krim rasanya vanila yang asam sekali
ingin waktu itu sekali lagi ku beli es krim lagi, sebagai tanda minta maafku
tapi ah sudahlah
sebenarnya
maaf
kalau aku juga kelewatan
apa kamu tahu betapa percaya diri aku mencoba melindungimu dari air dengan jaketku
kalau tau kamu tidak menyukaiku mungkin aku tak kan melakukan itu
jahat
iya aku jahat, tidak adil dan sebagainya
hahaha bercanda
aku yakin semua laki-laki kalau dalam kondisi yang sama juga akan melakukan itu
apakah kamu masih ingat saat kita duduk-duduk untuk mengeringkan pakaian saat itu
duduk diatas candi buatan dilantai 3, dibawa gazebo yang kebetualan kosong
kita duduk-duduk berdua, sepintas ku berkhayal ingin lebih dekat denganmu.
yang jelas itu kurang ajar hahaha
aku basah kuyup saat itu, cukup lama bagiku untuk mengeringkan pakaianku
bahkan sampai kita pulang
aku bersyukur kamu tidak terlalu basah kuyup, aku pasti merasa bertanggung jawab mengajakmu ke wahana itu waktu itu. aku bersyukur saat itu aku diposisi yang paling banyak terkena air.
dan kebetulan aku lebih tinggi hehehe.
yang kupikirkan adalah mencoba semua wahana yang ada bersama, hanya itu
walau pada akhirnya kita melewatkan simulasi gempa dan 1 wahana yang entah itu apa
sampai kita pulang, kita memang tidak banyak bicara.
kamu bahkan minta mas Toni untuk diantar ke Bungur. sedikit kecewa tapi mungkin kamu kasihan melihat aku kecapean hahaha (mungkin). jadi ya sudahlah.
jadi
terimakasih Lin
Tulisan Jelek
aku pernah bilang mungkin kamu hanya pelarian bagiku
mungkin iya
mungkin juga iya
saat itu aku memiliki pacar, dia juga baik, manis, dan lucu
hei hei hei aku yakin semua orang menganggap pasangannya begitu
yang jelas
iya
aku keterlaluan
mungkin menggunakanmu sebagai pelarian
pacarku sudah berbeda saat itu,
situasinya rumit
cukup panjang untuk diceritakan
intinya aku orang yang sangat buruk
hingga akupun diputus pacarku
dia bilang "aku kasihan sama kakak"
aku adalah orang yang ingin dikasihani oleh pacarku, makannya putus
aneh ?
iya !
aku bingung
hidupku berantakan begitu saja
hubungan yang ku pertahankan 2 tahun
memiliki ending yang sangat luarbiasa
diluar dugaan
aku pikir kami akan berakhir dengan pertengkaran
ternyata hanya ada aku yang berakhir dengan kebingungan
dia sama sekali tidak ragu
aku berubah ?
tidak,
waktu lah yang berubah
waktu mengatakan agar kami berdua tidak seirama lagi
hahahaha
kami
yang hanya pernah bertemu 1 kali
berakhir dengan kebingunan
"salahku apa ya ?" gumamku dalam hati
disaat bersamaan kamu
Komentar
Posting Komentar